Mimpi menjadi juara dunia 2020 harus dikubur dalam dalam oleh setelah mengalami pasang surut performa yang begitu ekstrem. Hasil yang diraih pada balapan seri terakhir 2020 di Sirkuit Algarve, Portugal, Minggu (22/11/2020), juga terbilang mengecewakan. Fabio Quartararo harus puas finis di posisi ke 14.
Peringkat pembalap asal Perancis itu pada klasemen pebalap pun melorot ke urutan 8 dengan koleksi 127 poin. Pencapaian ini tentu mengecewakan bagi Quartararo. Ekspektasi besar untuk menjadi juara dunia MotoGP 2020 berada di pundak Quartararo setelah berhasil memenangi dua balapan pertama.
Julukan Anti Marquez yang didapat berkat prestasi musim lalu membuat Quartararo semakin dijagokan untuk memutus dominasi sang juara bertahan yang dilanda cedera. Sayangnya, performa yang inkonsisten membuat Quartararo tidak dapat merealisasikan julukan Anti Marquez yang disematkan kepadanya. Namun begitu, bukan berarti Fabio Quartararo gagal total pada MotoGP 2020.
Setidaknya ada salah satu dominasi Marc Marquez yang berhasil dipatahkan oleh Quartararo pada musim ini. Dominasi Marquez yang dimaksud adalah keunggulan sang pemenang delapan gelar juara dunia itu dalam penghargaan BMW M Award. BMW M Award merupakan penghargaan yang diberikan kepada pembalap dengan pencapaian terbaik dalam sesi kualifikasi selama satu musim.
Sekadar informasi, Marc Marquez selalu mampu memenangi penghargaan BMW M Award sejak musim debutnya di kelas para raja pada 2013. Musim lalu Marquez kembali menang dengan keunggulan 50 poin atas Quartararo sebagai pesaing terdekat. Adapun penghargaan berhadiah mobil BWM pada MotoGP 2020 diberikan kepada Fabio Quartararo.
Walau terseok seok dalam perlombaan, kecepatan Quartararo masih terlihat dalam sesi kualifikasi dengan empat hasil pole position . "Musim ini penuh dengan pasang surut," kata Fabio Quartararo, setelah memastikan penghargaan BMW M Award, dilansir BolaSport.com dari GPOne. "Akan tetapi, setidaknya saya bisa bilang bhawa saya memenangi sesuatu. Bagaimana pun, mobil itu bukan untuk saya tetapi akan menjadi hadiah natal bagi ayah saya."
"Setiap akhir sesi kualifikasi pada tahun ini, kami terus membicarakan soal mobil ini. Ini akan menjadi kejutan yang bagus bagi ayah saya," imbuhnya. Tanggung jawab Quartararo pada MotoGP 2021 akan semakin besar karena dirinya akan bergabung dengan tim pabrikan Monster Energy Yamaha. Salah satu harapan Quartararo untuk membayar kegagalannya pada musim depan adalah solusi untuk masalah grip ban belakang dari motor YZR M1.
Pembalap berusia 21 tahun tersebut pun siap ikut memberi masukan dalam pengembangan motor Yamaha di MotoGP. "Saya tidak memiliki pengalaman banyak di MotoGP, tetapi saya jelas memiliki beberapa ide bagi Yamaha untuk membuat motor mereka menjadi kompetitif," tutur Quartararo. "Saya telah berbicara dengan dengan mereka tentang apa yang harus dilakukan karena kami percaya dengan proyek ini," tukasnya.