Hari ini, Senin (2/11/2020) sudah lima orang yang jadi tersangka dari kasus rombongan Harley Davidson menganiaya anggota TNI di Bukittinggi, Jumat lalu. Pihak kepolisian mengungkapkan peranan dua tersangka tambahan atas kasus viral pengendara moge Bandung aniaya anggota TNI di Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Setelah menetapkan dua tersangka tambahan ini, polisi lantas menambah satu tersangka lagi yakni warga Garut.
Sebagaimana diketahui peristiwa dugaan pemukulan tersebut terjadi pada Jumat (30/10/2020) lalu yang tempat kejadian perkara atau TKP terjadi di Kota Bukittinggi, Provinsi Sumbar. Sempat viral di media sosial kemudian pihak kepolisian mengamankan dan menetapkan dua orang pengendara dari rombongan HOG, masing masing berinisial BS (18) dan MS (49). Keduanya diamankan karena diduga melakukan penganiayaan terhadap dua orang TNI berpakaian preman yang merupakan anggota Kodim 0304/Agam.
Hingga hari ini sudah ada 5 tersangka penganiayaan tersebut, terakhir adalah warga Garut. "Tersangka tambahan berinisial TR panggilan T (33) yang beralamat di Kelurahan Salamanunggal, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat," kata AKBP Dody Prawinegara. Empat tersangka lainnya ber KTP Bandung.
Mereka adalah BSA dan MS yagn jadi tersangka awal serta dua tersangka tambahan berinisial HS alias A (48) yang merupakan warga yang beralamat di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat (Jabar). Selanjutnya, tersangka lainnya berinisial JAD alias D (26) yang juga beralamat di Kota Bandung, Provinsi Jabar. "Peranan tersangka HS alias melakukan pemukulan terhadap korban Mistari sebanyak 3 kali berdasarkan keterangan dari saksi Angga (rombongan HOG) dan dikuatkan dengan video yang kami dapat dari CCTV toko di TKP (tempat kejadian perkara)," kata AKBP Dody Prawinegara.
AKBP Dody Prawinegara menambahkan para tersangka ditahan di rutan Polres Bukittinggi sehingga jumlah total tersangka sebanyak empat orang. Penetapan 4 pengendara moge ini berdasarkan alat bukti dan keterangan saksi. Kejadian dugaan pengeroyokan terhadap dua anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) tersebut viral di media sosial.
Tersangka yang diamankan diduga ikut melakukan pemukulan terhadap dua anggota TNI. Saat ditanyakan apakah ada kemungkinan tambahan tersangka lainnya, Kapolres Bukittinggi, AKBP Dody Prawinegara, mengatakan pengendara yang diamankan mereka yang ikut melakukan tindak pidana. Ia berharap masyarakat mengerti akan proses hukum karena tidak semua pengendara terlibat.
Dody mengatakan mengamankan dan menetapkan tersangka berdasarkan alat bukti serta keterangan saksi. Bila ada alat bukti dan keterangan saksi, AKBP Dody Prawinegara pun memastikan tidak akan pandang bulu. "Kalau memang ada keterangan saksi yang mengarah ke tersangka lain atau alat bukti lain yang menunjukkan bahwasanya adanya tersangka lainnya, kita tidak pandang bulu," kata Dody, Minggu (1/11/2020).
Ia menjelaskan, sementara ini yang mengarah ke perbuatan tindak pidana pengeroyokkan Pasal 170 KHUP jo 351 KHUP itu ada empat orang. "Di media, beberapa saya baca, mereka seakan akan ingin semuanya (untuk diamankan). Tapi tidak bisa begitu di kaca mata hukum," katanya. Ia menjelaskan, yang berada di sekitar kejadian tersebut tidak bisa ikut diamankan.
"Banyak masyarakat yang tidak tahu dan tidak mengerti. Bahwa tindak pidana itu adalah yang berbuat, sehingga terjadi tindak pidana itu. Itulah yang harus mempertanggungjawabkan tindak pidananya itu," katanya. Jumlah tersangka pengeroyokan anggota TNI di Bukittinggi oleh pengendara moge (motor gede) kembali bertambah. Kapolres Bukittinggi, AKBP Dody Prawinegara, mengatakan ada tambahan dua tersangka dalam kasus dugaan pengeroyokan yang dilakukan oleh pengendara moge di Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar).
Sebelumnya dua tersangka sudah diamankan dan ditahan di Mapolres Bukittinggi pada Sabtu, 31 Oktober 2020. Tersangka dalam perkara dugaan pengeroyokan dua orang anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) ditetapkan menjadi empat orang pada malam Sabtu (31/10/2020). "Dua tersangka yang bertambah ini ikut memukul juga. Setelah saya dapatkan rekaman kamera CCTV yang ada di TKP, dan saya tanyakan kepada tersangka yang sudah diamanakan sebelumnya," katanya.
Ia menjelaskan, kalau tersangka menyebutkan siapa yang ikut memukul tersebut dan dilakukan pemanggilan. "Saya tanya, apakah ini saudara, dan dia mengakuinya. Selanjutnya dijadikan tersangka. Kita tanya, apakah saudara melakukan penganiayaan dengan cara bagaimana," katanya. Kedua tersangka yang baru diamankan juga dimasukkan ke dalam sel.
Sebelumnya diberitakan, viral sebuah video rombongan pengendara motor gede alias moge mengeroyok seseorang. Cuplikan dua potong video tersebut telah tersebar di media sosial instagram. Dari postingan tersebut, disebutkan peristiwa itu terjadi di kawasan Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) pada Jumat (30/10/2020).
Salah satu video tersebut diposting oleh akun Instagram @reporter.minang. Pada postingan itu, dituliskan yang melakukan pengeroyokan adalah segerombolan anggota geng motor besar. "SEPOTONG VIDEO AKSI MAIN KEROYOK segerombolan anggota geng motor besar terjadi di Kota Bukittinggi, persisnya di Simpang Tarok, Jumat, 30 Oktober 2020 sore viral di jagad maya," tulisnya.
Dari video itu, terlihat korban didorong sampai tersungkur ke lantai. Setelah tersungkur, terlihat ada kaki yang memakai sepatu menendang kepala korban. Akun instagram lainnya yang memposting kejadian itu adalah akun Instagram @bukittinggi24jam.
Dari postingan itu, disebutkan bahwa peristiwa itu dipicu kesalahpahaman saat berkendara. Dikabarkan, ada dua korban pengeroyokan. "Salah satu korbannya diinformasikan sebagai anggota TNI aktif, namun hal ini belum terkonfirmasi," tulisnya.
Akun tersebut juga menceritakan kronologi kejadian. Di mana, para pengendara moge yang dalam perjalanan dikawal pihak kepolisian memepet korban yang sudah menepi. Sempat terjadi adu mulut, sebelum akhirnya korban mencoba menghalangi para pengendara moge memarahinya.
"Tak terima, geng motor yang diketahui berasal dari luar Sumbar langsung mengeroyok korban, hingga babak belur," tulisnya. Dari informasi yang diterima, rombongan touring tersebut berasal dari Kota Bandung.(*)