September 22, 2023

Tentara Israel Operasi di Wilayah Tepi Barat, 2 Warga Palestina Tewas Ditembak

Tentara Israel menembak mati dua warga Palestina saat operasi terbaru di wilayah Tepi Barat. Operasi militer Israel di Tepi Barat itu dimaksudkan untuk menghancurkan rumah dua warga Palestina yang dituduh membunuh tentara Israel.

Senin (2/1/2023), Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan kematian dua pemuda Palestina dalam operasi militer Israel di wilayah Jenin Senin (2/1) waktu setempat.

Kementerian Kesehatan Palestina mengidentifikasi 2 pemuda Palestina yang tewas sebagai Mohammad Samer Hoshieh (22) yang tertembak di bagian dada dan Fuad Mohammad Abed (25) yang tertembak di bagian perut juga paha.

Militer Israel dalam pernyataannya menyebut para tentaranya memasuki desa Kafr Dan di wilayah Jenin ‘untuk menghancurkan tempat tinggal para penyerang yang terlibat dalam penembakan di dekat Persimpangan Gilboa, di mana Mayor Bar Falah terbunuh.

Dalam pernyataannya, militer Israel tidak membahas tentang kematian dua warga Palestina. Tetapi menyebut ada kerusuhan yang terjadi saat tentara Isrel memasuki desa tersebut.

“Para perusuh membakar bar, melepas tembakan peluru tajam serta melemparkan batu, bom Molotov dengan alat peledak ke arah pasukan, yang merespons dengan cara-cara pembubaran kerusuhan dengan tembakan peluru tajam. Sejumlah tembakan teridentifikasi mengenai target,” kata militer Israel.

Kantor berita Palestina, Wafa, melaporkan sedikitnya 18 orang ditangkap oleh tentara Israel dalam operasinya di Tepi Barat.

Tewasnya Mayor Tentara Israel

Falah tewas pada September 2022 dalam bentrokan dengan sekelompok pria Palestina yang bersenjata di titik pemeriksaan Gilboa, yang ada di antara wilayah Israel dan Tepi Barat. Setelah Falah tewas, Brigade Martir Al-Aqsa  sayap bersenjata kelompok Fatah bertanggung jawab atas kematiannya.

Operasi lanjutan oleh militer Israel pada waktu itu menewaskan seorang remaja Palestina, Uday Salah, yang berusia 17 tahun. Salah dilaporkan tewas sesudah terkena tembakan di kepalanya.

Pada saat itu, militer Israel menyatakan tentaranya ‘memetakan rumah para teroris yang menewaskan Mayor Bar Falah serta menangkap sejumlah tersangka di Tepi Barat’. Israel memang diketahui secara rutin menghancurkan rumah orang-orang yang dianggap bertanggung jawab atas serangan terhadap warganya.

Para aktivis hak asasi manusia (HAM) menyebut kebijakan Israel menghancurkan rumah para tersangka penyerangan merupakan hukuman kolektif, karena dapat membuat para non-kombatan termasuk anak-anak kehilangan tempat tinggal.

Baca berita terbaru seputar internasional di laman Internasional.ashefanews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.